CGTN: Tiongkok, Vietnam ingin mempererat hubungan antarwarga
BEIJING, 12 Desember 2023 /PRNewswire/ -- Dalam rangka 15th Vietnam-China International Trade and Tourism Fair, kegiatan antiphonal singing exchange berlangsung di Sungai Beilun, sungai perbatasan antara Tiongkok dan Vietnam, pada 30 November lalu.
Para penyanyi Tiongkok dan Vietnam membawakan lagu tentang hubungan erat antarwarga di kedua negara tersebut.
Sebagai negara sosialis yang bersahabat, Tiongkok dan Vietnam telah menjalin hubungan diplomatik selama lebih dari tujuh dekade, serta ikatan erat antara masyarakat di kedua negara.
Persahabatan yang telah lama terjalin
Duta Besar Tiongkok untuk Vietnam Xiong Bo, kepada China Media Group, mengatakan, banyak situasi kondusif yang mendukung pertukaran antarwarga di Tiongkok dan Vietnam.
Memiliki sejarah dan warisan budaya yang sama, masyarakat Vietnam sangat familier dengan sejarah dan Konfusianisme. Bahkan, film kontemporer dan serial TV Tiongkok sangat digemari masyarakat Vietnam, jelas Xiong Bo.
Guna meningkatkan sikap saling memahami dan persahabatan antarwarga, Tiongkok dan Vietnam memprioritaskan kerja sama pendidikan.
Menurut Zheng Dawei, Education Counselor, Kedutaan Besar Tiongkok di Vietnam, lebih dari 50 lembaga pendidikan tinggi di Vietnam menawarkan program studi atau jurusan bahasa Mandarin, dan 15.000 mahasiswa mempelajari bahasa Mandarin pada jenjang pendidikan tinggi.
Dalam pernyataan bersama tentang perluasan kemitraan strategis dan kooperatif, serta komprehensif Tiongkok-Vietnam yang dirilis tahun lalu, Tiongkok mengumumkan, pada lima tahun ke depan, pihaknya akan menawarkan lebih dari 1.000 Beasiswa Pemerintah Tiongkok dan lebih dari 1.000 Beasiswa Internasional bagi Tenaga Pengajar Bahasa Mandarin. Lewat langkah ini, pemerintah Tiongkok membantu Vietnam melatih SDM pada jenjang pendidikan tinggi dan guru bahasa Mandarin.
Pada 2021-2022, lebih dari 27.000 mahasiswa Vietnam berkuliah di Tiongkok, dan lebih dari 1.700 di antaranya menerima Beasiswa Pemerintah Tiongkok, menurut Duta Besar Xiong.
Xiong berkata, dasar-dasar opini publik antara kedua negara harus terus diperkuat. Kedua negara juga harus memprioritaskan upaya untuk mempererat persahabatan Tiongkok-Vietnam, lanjut Xiong.
Semakin banyak pertukaran antarwarga yang akan berlangsung
Setelah Kongres Nasional Ke-20 Partai Komunis Tiongkok, Sekretaris Jenderal Komite Sentral Partai Komunis Vietnam Nguyen Phu Trong menjadi pemimpin negara asing pertama yang berkunjung ke Tiongkok.
Atas undangan Trong dan Presiden Vietnam Vo Van Thuong, Presiden Tiongkok Xi Jinping akan menjalani kunjungan kenegaraan ke Vietnam pada 12-13 Desember.
Para pemimpin negara ini akan membahas upaya meningkatkan hubungan Tiongkok-Vietnam dengan mengutamakan enam bidang utama—politik, keamanan, kerja sama praktis, dukungan publik, isu multilateral dan maritim—seperti dijelaskan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Wang Wenbin dalam acara jumpa pers rutin.
Dalam pertemuan dengan Thuong pada Oktober lalu, tepatnya ketika dia berada di Beijing untuk mengikuti Belt and Road Forum for International Cooperation Ketiga, Presiden Xi berkata, kedua negara harus mempererat ikatan antarwarga, terutama di kalangan generasi muda. Tujuannya, melestarikan warisan persahabatan lintasgenerasi.
Warga Vietnam juga ingin mempererat hubungan dengan warga Tiongkok. Le Nguyet Quynh, Juara Kedua 16th Chinese Bridge—Kompetisi Kemahiran Berbahasa Mandarin bagi Pelajar Tingkat SMP di Negara Asing, berkata, dirinya telah mempelajari bahasa Mandarin selama enam tahun, dan menyambut kunjungan Presiden Xi mendatang.
"Saya berharap, setelah kunjungan Presiden Xi, semakin banyak kesempatan terbuka bagi generasi muda di antara kedua negara untuk saling berkomunikasi dan mempererat hubungan," ujar Le.
SOURCE CGTN
Bagikan artikel ini