CGTN: Pesta Perayaan Imlek 2025: Sebuah Pesta yang Penuh Kehangatan, Mengapresiasi Kemanusiaan dan Warisan Budaya
BEIJING, 31 Januari 2025 /PRNewswire/ -- Pesta Perayaan Imlek tahun ini, sebuah program tahunan yang diproduksi dan disiarkan China Media Group, mulai ditayangkan Selasa lalu, tepatnya pada malam Imlek ketika masyarakat Tiongkok di seluruh dunia merayakan hari besar tersebut, momen terpenting dalam kalender hari besar Tiongkok yang melibatkan pertemuan dengan keluarga.
Dikenal sebagai "Chunwan", pesta ini, pertama kali digelar setelah Imlek tercantum dalam Daftar Warisan Budaya Tak Benda UNESCO, tak hanya melestarikan tradisi acara ini sebagai program yang wajib disaksikan keluarga Tiongkok pada malam Imlek sejak 1983, namun juga membuat pencapaian baru dengan mengangkat suasana yang penuh kehangatan dan mengapresiasi warisan budaya.
Program ini menampilkan berbagai pertunjukan, mulai dari musik, komedi, dan seni tradisional seperti opera dan seni bela diri hingga aksi spektakuler, seperti sulap dan akrobat. Pemirsa telah menyaksikan gala tersebut pada layar vertikal selama empat tahun terakhir. Tayangan dalam format layar vertikal yang dioptimalkan untuk perangkat seluler ini sangat digemari audiens, bahkan telah disaksikan sebanyak 130 juta, 190 juta, dan 420 juta secara berturut-turut pada tiga tahun sebelumnya.
Pesta yang penuh kehangatan
Pesta tahun ini kian mengapresiasi kehidupan dan kontribusi warga biasa sebagai bentuk dari konsep "Pesta Imlek milik rakyat".
Mulai dari petugas polisi dan kru kereta api hingga pelestari warisan budaya dan tokoh-tokoh internet yang ternama, berbagai orang dari seluruh lapisan masyarakat diajak untuk membagikan kisah-kisah personalnya, serta memperkenalkan program acara tersebut ketika pesta berlangsung.
Untuk pertama kalinya, pesta ini juga melansir format tayangan bagi audiens yang mengalami gangguan penglihatan dan pendengaran dengan memakai teknologi augmented reality (AR) dan pemindaian suara AI. Dengan demikian, format tayangan yang inklusif tersedia bagi kalangan tersebut.
Juru bahasa isyarat, didukung efek AR, dan deskripsi audio dari setiap pertunjukan turut memastikan setiap orang dapat menikmati pesta tersebut sehingga memperkuat status program tersebut sebagai perayaan untuk semua kalangan.
Menjembatani kebudayaan lewat pesta perayaan
Sebagai Pesta Perayaan Imlek pertama yang digelar setelah Imlek tercantum dalam Daftar Warisan Budaya Tak Benda UNESCO, program acara edisi 2025 pun menyoroti warisan budaya tak benda Tiongkok.
Pertunjukan visual sebagai sesi pembuka, "Welcoming Fortune", memadukan berbagai teknologi mutakhir, seperti AR, layar interaktif, dan naked-eye 3D untuk memperlihatkan adat istiadat Imlek dan unsur-unsur kultural lain dari seluruh Tiongkok.
Mulai dari seni potong kertas yang penuh warna, hingga ukiran tembaga dan "bunga besi", sebuah seni pertunjukan rakyat yang menghamburkan lelehan besi ke udara untuk membuat efek kembang api, setiap penampilan membuktikan kekayaan dan kemajemukan warisan budaya Tiongkok.
Salah satu program unggulan adalah "The Pillars and Beams", pertunjukan lagu dan tari-tarian yang terinspirasi dari Poros Pusat Beijing yang tercantum sebagai Situs Warisan Budaya UNESCO pada 2024.
Seni digital modern juga digunakan untuk menampilkan struktur kuno khas Tiongkok secara mendetail demi mewujudkan pengalaman yang sangat menarik seputar budaya tradisional Tiongkok.
Pesta ini bukan hanya fenomena dalam negeri, melainkan juga ajang global yang mengajak berbagai orang di seluruh dunia agar berpartisipasi.
Evan Kyle, seorang warga Amerika yang mendonasikan album foto Perang Dunia II kepada Tiongkok, turut diundang hadir dalam pesta ini. Musisi dan penyanyi asing juga tampil dalam gala tersebut. Salah satunya, grup musik rock asal Amerika OneRepublic yang membawakan lagu "Counting Stars". Para penyanyi asal Tiongkok dan Peru juga menyanyikan lagu "Condor and Lanhuahua", memadukan "Lan Huahua", lagu daerah yang populer di Shaanxi Utara, Tiongkok, dengan " El Condor Pasa", lagu daerah asal Peru.
Lewat CGTN dan platform multilingual, pesta tahun ini menjangkau audiens di lebih dari 200 negara dan wilayah.
Dengan program tayangan langsung dalam bahasa Inggris, Spanyol, Perancis, Arab, dan Rusia, serta diliput oleh lebih dari 2.900 media di seluruh dunia, pesta ini terus berperan sebagai jembatan kultural yang menghubungkan berbagai orang secara global.
CGTN juga meluncurkan kompetisi "Snake Year Dance Fun" yang merayakan Tahun Ular Kayu yang melibatkan peserta di lebih dari 70 negara dan wilayah. CGTN juga menggelar program spesial Imlek "Super Night" pada malam Imlek yang menayangkan berbagai program menarik bagi audiens dalam berbagai bahasa guna mempromosikan pertukaran budaya.
Informasi lebih lanjut:
https://news.cgtn.com/news/2025-01-28/2025-Spring-Festival-Gala-A-toast-to-humanity-and-cultural-heritage-1AxjvW3Y9eE/p.html
SOURCE CGTN
Bagikan artikel ini