Huawei lansir program "fellowship" bersama ITU, meningkatkan inklusi digital
90 juta orang telah terkoneksi dengan internet berkat komitmen Huawei dalam Partner2Connect Digital Coalition yang digagas ITU
DONGGUAN, Tiongkok, 23 November 2023 /PRNewswire/ -- Huawei telah menyediakan konektivitas kepada 90 juta orang di wilayah terpencil yang tersebar di hampir 80 negara setelah bergabung dalam Partner2Connect (P2C) Digital Coalition yang digagas International Telecommunication Union (ITU). Pengumuman ini dirilis sebagai bagian dari laporan perkembangan fase pertama Huawei sejak bergabung dalam Koalisi tersebut tahun lalu.
Dr. Liang Hua, Chairman of the Board, Huawei, mengumumkan hal tersebut dalam acara "Sustainability Forum 2023" yang digelar Huawei dengan tema "Thriving Together with Tech: Realizing Sustainable Development". Acara ini juga menghadirkan Doreen Bogdan-Martin, Sekretaris Jenderal ITU; Jeffrey Sachs, President, UN Sustainable Development Solutions Network dan Komisioner UN Broadband Commission for Development; serta perwakilan kementerian telekomunikasi dan pihak regulator, termasuk beberapa perwakilan asal Pakistan dan Ghana. Peserta acara mengeksplorasi bagaimana infrastruktur digital dalam meningkatkan pembangunan berkelanjutan, serta ikut membangun dunia berteknologi pintar yang lebih lestari dan inklusif.
"Infrastruktur digital generasi baru, seperti konektivita dan daya komputasi, berperan vital menggerakkan pembangunan sosioekonomi, sama seperti infrastruktur fisik, misalnya jalan raya. Infrastruktur baru ini sangat penting dalam pembangunan berkelanjutan bagi seluruh masyarakat," jelas Dr. Liang. "Komputasi adalah motor penggerak utama produktivitas dalam ekonomi digital. Semakin cepat infrastruktur komputasi diterapkan, maka kian cepat pula transisi digital berjalan di banyak industri sekaligus mengintegrasikan ekonomi digital dan riil secara lebih erat. Hal tersebut semakin mempromosikan stabilitas ekonomi dunia dan pembangunan berkelanjutan."
Menambahkan komentar Dr. Liang, Doreen Bogdan-Martin, Sekretaris Jenderal ITU, berkata: "Kita jangan sampai memilih antara teknologi dan pembangunan berkelanjutan. Kita memerlukan keduanya! Mari berkembang bersama dengan teknologi. Mari membangun dunia digital yang meningkatkan kemajuan manusia dan bumi."
Huawei sangat optimis bahwa SDM digital akan menjadi kunci teknologi masa depan. Agar interaksi digital lebih marak lagi, dan pemimpin masa depan dapat dibina dengan baik, Huawei telah mempererat kemitraan dengan ITU dengan melansir program fellowship, "ITU Generation Connect Young Leadership Programme in Partnership with Huawei".
Pendaftaran program ini dibuka pada awal tahun depan, serta berlangsung selama tiga tahun. Setiap tahun, 30 sosok muda yang visioner (berusia 18-28 tahun) dari seluruh dunia akan mendapat dukungan untuk proyek-proyek yang memanfaatkan teknologi digital guna membangun masyarakat.
Jeff Wang, President, Public Affairs and Communications Department, Huawei, berkata: "Huawei bangga bermitra dengan ITU dalam program penting tersebut, serta melibatkan sosok-sosok muda yang visioner untuk membuat dampak nyata dalam inklusi digital di seluruh dunia. Dukungan yang diperoleh para peserta program meliputi kontribusi finansial untuk proyek-proyeknya, bimbingan dari sejumlah pakar ITU dan Huawei, serta kesempatan mengikuti sejumlah kegiatan yang digelar ITU dan Huawei."
"Lewat kolaborasi ITU dan Huawei, generasi muda akan belajar, berkontribusi, dan memimpin dunia digital," ujar Dr. Cosmas Luckyson Zavazava, Direktur, Telecommunication Development Bureau, ITU. "Teknologi digital merupakan prasyarat untuk mempercepat pencapaian SDG. Kami berharap, generasi muda dapat mempercepat perkembangan ekosistem digital global, serta menghasilkan kontribusi yang transformatif. Saya berterima kasih kepada Huawei atas kemitraan yang telah terjalin, serta saya menyambut baik dampak global yang terwujud dari program inovatif tersebut."
P2C Coalition, digagas oleh ITU, mengembangkan konektivitas dan transformasi digital di seluruh dunia, serta memprioritaskan komunitas terpencil di berbagai negara dan wilayah yang masih kekurangan akses digital. Huawei menandatangani komitmen globalnya tahun lalu, serta menetapkan target untuk menghadirkan konektivitas bagi sekitar 120 juta orang di wilayah terpelosok di lebih dari 80 negara pada 2025. Hingga kini, Huawei telah menyediakan 2.066 program pelatihan di negara mitra P2C pertama ITU, Kamboja, bekerja sama dengan kementerian dan universitas setempat.
https://www.huawei.com/en/news/2023/11/huaweiitu-p2c
SOURCE HUAWEI TECHOLOGIES CO., LTD.
Bagikan artikel ini