GIP Perwakilan ASEAN Diresmikan di Jakarta
Berita ini disediakan oleh
Green Investment Principles (GIP) for the Belt and Road01 Des, 2023, 08:43 WIB
JAKARTA, Indonesia, 1 Desember 2023 /PRNewswire/ -- Green Investment Principles for the Belt and Road (GIP) memperluas jangkauannya ke Asia Tenggara dengan meresmikan Perwakilan baru.
GIP Perwakilan ASEAN merupakan salah satu unsur penting dalam visi GIP membangun jaringan lokal yang efektif untuk menyebarluaskan pengetahuan dan praktik terbaik, serta ikut menciptakan peluang investasi hijau di perekonomian berkembang. GIP Perwakilan ASEAN, perwakilan ketiga setelah Asia Tengah dan Afrika, dipimpin oleh Mari Pangestu, mantan Menteri Perdagangan Indonesia dan Direktur Pelaksana Bank Dunia, bersama Rino Donosepoetro, Vice Chairman, ASEAN, Standard Chartered.
"Asia Tenggara secara historis sangat bergantung pada model ekonomi yang berbasiskan bahan bakar fosil. Namun, sektor pembiayaan berkelanjutan kini berkembang pesat di Asia Tenggara. Maka, GIP Perwakilan ASEAN akan berkontribusi terhadap perkembangan pembiayaan berkelanjutan di ASEAN dengan berbagi pengetahuan dan meningkatkan keahlian," ujar Ma Jun, Salah Satu Ketua GIP Steering Committee dan Ketua, China Green Finance Committee.
Sir William Russell, Salah Satu Ketua GIP Steering Committee dan mantan Wali Kota London, menilai, kesenjangan pembiayaan hijau di Asia Tenggara sangat signifikan. Dia berkata, "Untuk itu, GIP memiliki peranan. Peresmian GIP Perwakilan ASEAN berperan besar mempererat kerja sama pada seluruh level, serta mendorong tindak lanjut dari FI, pelaku bisnis, dan pemerintah."
Mari Pangestu berkata, "GIP Perwakilan ASEAN akan memprioritaskan tiga inisiatif: terus membangun taksonomi pembiayaan berkelanjutan di ASEAN, mengidentifikasi dan mengembangkan proyek yang tidak hanya layak menerima fasilitas perbankan, namun juga transformatif, serta membangun kerangka yang mengatasi implikasi finansial dan sosial dari pembiayaan berkelanjutan."
Rino Donosepoetro berkata "GIP Perwakilan ASEAN ikut merumuskan ulang taksonomi ASEAN, serta memfasilitasi perumusan dan identifikasi proyek transformatif yang membantu akses pembiayaan. Semakin banyak pemangku kepentingan di wilayah ini akan bergabung dengan GIP. Kami akan mulai berfokus pada tiga inisiatif tersebut."
Salah satu pembicara utama dalam acara ini, Boby Hernawan dari Kementerian Keuangan Indonesia, berbagi pandangan tentang upaya Indonesia memperluas pembiayaan hijau. Jin Zhongxia dari Bank Sentral Tiongkok, membahas potensi GIP Perwakilan ASEAN sebagai sarana bertukar gagasan dan praktik terbaik. Sementara, Fransiska Oei, Head, ESG, Perbanas, menggarisbawahi peran GIP dalam menjawab sejumlah tantangan, seperti kurangnya pemahaman akan regulasi OJK, keahlian pembiayaan berkelanjutan yang masih kurang memadai, serta pentingnya kolaborasi yang lebih erat.
Sebagai langkah selanjutnya, GIP Perwakilan ASEAN akan membentuk dewan penasihat, memperluas keanggotaan GIP, serta memfasilitasi peningkatan keahlian dan mengidentifikasi proyek yang ramah lingkungan.
SOURCE Green Investment Principles (GIP) for the Belt and Road
Bagikan artikel ini