CGTN: Cita-cita persahabatan Tiongkok-AS, Xi mengangkat peran rakyat
BEIJING, 20 November 2023 /PRNewswire/ -- Pada Oktober 2023, pilot veteran Amerika Serikat (AS) Harry Moyer, berusia 103 tahun, menaiki Tembok Raksasa di Beijing.
Moyer kembali ke Tiongkok bersama delegasi yang mencakup sekitar 30 anggota keluarga veteran "Flying Tiger", delapan dekade setelah menjalani misi dengan gagah berani di Tiongkok Selatan bersama tentara Tiongkok ketika melawan agresi Jepang pada Perang Dunia II.
"Bagi saya, semangat "Flying Tigers" mengandung unsur persahabatan," ujar Jackson Long, anggota termuda dalam delegasi yang berkunjung ke Tiongkok tersebut, cicit dari veteran "Flying Tigers" Clifford R. Long Sr.
"Ketika saya pulang ke AS, saya akan menceritakan perjalanan saya ke Tiongkok kepada teman-teman. Saya akan menunjukkan sejumlah foto tentang kunjungan tersebut," kata pemuda berusia 15 tahun yang sangat antusias berkunjung ke Tembok Raksasa.
Rabu lalu, Presiden Tiongkok Xi Jinping menilai, kisah "Flying Tigers" menjadi bukti persahabatan antara rakyat Tiongkok dan Amerika yang telah bertahan sekian lama, serta diwariskan kepada generasi berikutnya. Hal ini disampaikan Xi dalam sebuah makan malam di San Francisco.
Harapan hubungan Tiongkok-AS berada di tangan rakyat
Masa depan hubungan Tiongkok-AS akan diciptakan oleh rakyat kami, seperti disampaikan Xi, sekaligus mendorong upaya membangun jembatan dan pondasi bagi interaksi antarwarga.
Tiongkok dan AS akan melansir sejumlah kebijakan yang memfasilitasi perjalanan dan meningkatkan pertukaran antarwarga, termasuk memperbanyak jadwal penerbangan langsung, menjalin dialog tingkat tinggi dalam bidang kepariwisataan, serta mempermudah prosedur pengajuan visa, seperti disampaikan Xi.
"Kami berharap, rakyat di kedua negara lebih sering melakukan kunjungan, berinteraksi dan bekerja sama, serta menuliskan kisah-kisah persahabatan baru pada era baru," kata Xi.
Tahun ini, Xi telah bertemu dengan sejumlah tamu asal AS, termasuk mantan Menteri Luar Negeri AS Henry Kissinger, salah satu pemimpin Bill & Melinda Gates Foundation, Bill Gates. Xi menggarisbawahi, harapan tentang hubungan Tiongkok-AS terletak di tangan rakyat, dan pondasinya berada dalam masyarakat. Sementara, masa depan hubungan kedua negara juga bergantung pada generasi muda, dan dinamikanya berasal dari aktivitas pertukaran pada level subnasional.
Di acara makan malam tersebut, CEO, Apple, Tim Cook, dan CEO, Tesla, Elon Musk juga hadir sebagai tamu undangan.
Dua sosok pemimpin bisnis tersebut juga telah mengunjungi Tiongkok tahun ini. Ketika bertemu dengan Menteri Perdagangan Tiongkok Wang Wentao pada Mei lalu, Musk menilai, hubungan antara AS dan Tiongkok bukan menyoal menang-kalah (zero-sum game). Musk turut merasa optimis pada prospek pasar Tiongkok, dan menyatakan niatnya memperluas kerja sama yang saling menguntungkan.
"Saya menyambut berbagai gubernur AS, anggota kongres, dan masyarakat dari segala latar belakang untuk berkunjung ke Tiongkok," papar Xi, Rabu lalu.
"Demi meningkatkan kerja sama antara masyarakat, khususnya di kalangan generasi muda," Xi mengumumkan, Tiongkok siap mengundang 50.000 pemuda Amerika untuk berkunjung ke Tiongkok dalam kegiatan pertukaran dan program belajar dalam lima tahun ke depan.
Tiongkok siap bermitra dan menjadi sahabat AS, seperti dijelaskan Xi.
Banyak peluang untuk kerja sama yang saling menguntungkan
Xi juga menekankan, kerja sama yang saling menguntungkan merupakan prinsip yang melekat pada hubungan Tiongkok-AS. Menurut Xi, kedua negara memiliki banyak peluang kerja sama, serta dapat saling membantu agar meraih kesuksesan dan hasil yang saling menguntungkan.
"Belt and Road Initiative" dan "Global Development Initiative", serta "Global Security Initiative" dan "Global Civilization Initiative" yang digagas Tiongkok bersifat terbuka bagi seluruh negara, termasuk AS, menurut Xi.
Dalam pertemuan dengan Presiden AS Joe Biden, Rabu pagi, Xi dan Biden sepakat membentuk kelompok kerja tentang pemberantasan narkotika guna meningkatkan kerja sama, serta membantu AS menangani isu penyalahgunaan narkoba.
Tiongkok memiliki simpati mendalam untuk masyarakat Amerika, khususnya generasi muda, atas dampak negatif Fentanyl, seperti dijelaskan Xi.
Kedua pemimpin negara tersebut juga mencapai konsensus tentang perluasan berbagai program kerja sama bilateral dalam bidang pendidikan, mahasiswa luar negeri, generasi muda, kebudayaan, olahraga, serta komunitas bisnis.
"Agar tercapai, sebuah cita-cita besar harus berakar di tengah masyarakat, mendapat kekuatan dari rakyat, dan diwujudkan oleh rakyat. Peningkatan hubungan Tiongkok-AS merupakan salah satu cita-cita besar," ujar Xi dalam acara makan malam tersebut.
SOURCE CGTN
Bagikan artikel ini